Keberadaan “materi gelap” atau dalam istilah asing disebut dark matter yang selama ini menjadi misteri besar alam semesta memang hampir tidak bisa diobservasi, namun sekarang hal ini makin bisa diamati. Hal itu dikatakan ahli fisika dari Universitas California, Los Angeles, Katsushi Arisaka, Kamis (14/4/2011) di Gran Sasso National Laboratory, Italia.
Program XENON100 yang dilakukan oleh 60 ilmuwan dari 15 institusi sembilan negara ini dilakukan di bawah sebuah gunung, sekitar 100 kilometer dari Roma sehingga gangguan suara 100 kali lebih rendah dibanding penelitian sebelumnya. Pencarian materi gelap membutuhkan sensitivitas amat tinggi.
Diperkirakan 25 persen dari alam semesta terdiri dari materi gelap. Materi umum yang membentuk bintang, planet, gas, dan debu pada galaksi mudah dideteksi karena memantulkan atau memancarkan cahaya. Materi gelap sulit diamati karena hanya bisa diamati secara tidak langsung, yaitu dengan mengamati gaya gravitasi dari galaksi di sekitar kita. Pencarian materi gelap bertujuan menguak misteri tentang asal mula alam semesta. (Science Daily/ISW)
No comments:
Post a Comment