Tuesday, January 25, 2011

1000 pintu untuk mama

1 hari lagi di bulan Desember ini yang kulalui...sekarang tepat pada tanggal 25 Desember...hari yang kunanti nanti...peringatan kelahiran Sang Juru Selamat...
hari ini,di gerejaku akan diadakan drama tentang kelahiran Tuhan Yesus...aku ingin sekali melihatnya...melihat perjuangan Bunda Maria...melihat keangkuhan manusia yang menolak Bunda Maria...

dan terlebih,aku dapat melihat raut wajah caroll tanpa dicurigai kawan kawanku...
caroll akan memainkan peran sebagai bunda Maria nanti...dan,percaya atau tidak,aku jatuh cinta pada caroll !!
jantungku berdebar ketika melihat parasnya yang ayu itu...

......

"Tidak ada tempat tersisa bagimu!! pergi kau!!"

begitulah sepenggal kata penolakan manusia akn Bunda Maria...mengapa dunia begitu kejam ya pada Bunda Maria...? itulah yang terbersik pada otakku...apakah,mama dulu juga mengalami penolakan yang sama...?
aku,aku rindu mamaku...

...

sudah larut...aku harus tidur sekarang...semoga,aku dapat bermimpi tentang mamaku...
esok aku harus membantu papa beternak kambing...ya papaku beternak kambing...setiap hari kubantu papaku membersihkan kandang dan memberi makan kambing kambingku...aku sangat mencintai kambing kambingku...kata papa,seekor indukan kambing akan melahirkan esok hari...aku sudah tak sabar menunggunya...

....


wah pagi yang cerah...aku harus cepat bersiap siap...aku tak ingin melewatkan moment ini...melihat sang induk kambing melahirkan...

aku memang memiliki kandang kambing di belakang rumah...memang tempatnya tak seindah kandang untuk Bunda Maria melahirkan,yang dipenuhi dengan malaikat disekelilingnya,bintang berkerlap kerlip dan pepohonan rimbun yang ada disana...kandangku hanyalah kandang sederhana...sempit dan terkadang berbau menyengat jika aku tak membersihkan kotorannya...hahaha...

"hary!! ayo cepat ke kandang!"

"ya papa...sebentar"

saat aku sampai ke kandang kambing itu..suatu pemandangan yang jarang kulihat terjadi...dengan susah payah sang induk berusaha melahirkan anaknya...mengejan dan menarik nafas...begitu seterusnya...
sampai anak kambing itu lahir ke dunia...
sempat terfikir olehku...apakah mama harus menderita seperti itu,agar kita dapat bernafas di dunia ini...?
bukankah itu terlalu kejam bagi mama kita...?

apakah,mama dulu juga mengalami seperti ini...?
apakah mamaku juga menderita demi kelahiranku...?
aku sangat rindu padanya...

"ayah, bolehkan aku merawat anak kambing ini..?"
"tentu saja boleh.."

dan sejak saat itu,aku merawat sang anak kambing itu..kuberi dia nama dolly...

....

malam telah tiba...langit begitu cerah...banyak bintang bertaburan...sangat indah...
aku menjadi tak mengantuk...dan ingin melihat bintang bintang itu dari taman belakang rumahku...

aku dapat melihat bintang berkerlap kerlip...kucoba menghitung berapa banyak bintang itu..namun ketika kucoba menghitung,bintang itu seakan akan hilang dan berpindah tempat...hahaha...
aku berhayal...jika 1 bintang dapat menunjukkan pada 3 raja dimana letak Bunda maria melahirkan...apakah beribu bintang yang berterbangan ini juga akan menunjukkan ribuan bunda yang aka melahirkan...? dan,mana yang menunjukkan bundaku...?aku riidu padanya...aku bahkan tak pernah melihat raut wajahnya...
jika saja aku dapat dilahirkan kembali,aku ingin dapat melihat raut wajah mamaku...
tak peduli aku lahir di tempat hina sekalipun,seperti yang dilakukan Bunda Maria...atau,di jalan,atau,di tempat pembuangan sampah...aku tak peduli dimana aku dilahirkan...
namun aku ingin aku dapat melihat wajah mamaku...

...

"pa,aku berangkat ke sekolah ya...?
"ya!"

aku menyesal membohongi ayah...hari ini aku tak ingin ke sekolah...aku ingin pergi ke makam ibuku...

sesampainya disana,aku menyalakan sebuah lilin dan juga kuletakkan bunga tulip untuk mamaku...
dan,terakhir,kuletakkan sebuah gambar untuknya...gambar sederhana yang kubuat sampai larut malam...

"mama...aku buatkan seribu pintu untuk mama...seribu pintu yang akan terbuka jika kau mengeetuk salah satunya...tak akan ada pintu yang akan menolakmu...
atau,tak usah mengetuk...karena,pintu ini akan senantiasa terbuka saat langkah kakimu menuju pintu ini..."

No comments:

Post a Comment