pagi ini,saat aku menyusuri jalan raya untuk kembali bersekolah...ku dapatkan hal yang lebih berharga daripada itu semua...kudapatkan pengalaman tentang indahnya hidup...
ini semula ketika aku memainkan sepedaku,meliuk liuk menyusuri jalan di pagi hari...
saat semua orang bersiap tuk menyongsong hari mereka...
dan ku terpaksa terhenti di lampu merah di jalan mataram...iba,itu adalah perasaan pertama yang kurasakan saat kulihat 2 anak yang sedang menunggu ayahnya,memperbaiki motor yang sepertinya tiba tiba mogok...anak kecil yang jika kuperkirakan masih duduk di bangku SD...usia efektif untuk mengenyam pendidikan...dalam raut muka kedua anak yang telah berseragam pramuka lengkap itu,tercermin rasa takut jika terlambat,dan sekaligus kasihan karena ayahnya harus bersusah payah memperbaiki motor tersebut...kulihat pula,sang ayah telah berpeluh keringat,dan mukanya mencerminkan kekawatiran...
kulihat detik lampu merah kurang dari 30 hitungan. dan di saat itulah,seseorang,hmm,seorang lelaki yang mengendarai motor bergerak perlahan mendekati sang ayah...dia menawarkan untuk mengantarkan kedua anak tersebut...dan,dengan sedikit kecemasan serta kelegaan,sang ayah mengizinkan...
inilah makna hidup pertama...bukan tentang siapa mengantarkan siapa...namun tentang kepedulian...kepedulian terhadap sesama....
lampu telah berubah menjadi hijau,saatnya diriku kembali melanjutkan perjalanan menuju sekolah...
udara ini,udara yang tak sesegar waktu itu...racun racun telah tersebar dan membaur di setiap jengkal udara yang kita hirup...
dan...kembali ku tertegun akan suatu pemandangan yang aneh...saat diriku sedang berada di jalan kridosono...saat kulihat seorang anak remaja yang kuperkirakan duduk di bangku SMP sedang memboncengkan wanita yang jauh lebih tua,yang kurasa pantas menjadi ibunya...remaja ini memainkan motornya begitu cepat..melaju bagaikan pembalap di arena balap...
inilah arti kehidupan yang kedua....sekali lagi...bukan tentang siapa memboncengkan siapa...tetapi tentang kehidupan...
Tuhan hanya memberikan 1nyawa pada kita..jangan gegabah dalam menjalani hidup...
dan perjalanan panjangku terhenti sementara...saat bel pelajaran telah berdentang...dan diriku siap menerima materi...yang mungkin kan berguna di masa depan...bila memang pendidikan masih berguna untuk masa depan...
bel berbunyi kembali...tanda bagi kami bahwa itu saatnya beristirahat...ku renggangkan otot otot yang telah mengencang...dan kususuri lorong lorong sekolahku...
tampak jelas di mataku..telah ada kerenggangan antar kelas...yang tua memimpin,yang muda dipitindas...begitu semboyang di hampir seluruh sekolah...katanya,namanya senioritas...sang junior harus selalu memberi hormat pada senior..
inilah arti kehidupan yang ke tiga...bukan tentang siapa menghormati siapa...tapi tentang persaudaraan..kita semua adalah sama di mata Tuhan....
ini semula ketika aku memainkan sepedaku,meliuk liuk menyusuri jalan di pagi hari...
saat semua orang bersiap tuk menyongsong hari mereka...
dan ku terpaksa terhenti di lampu merah di jalan mataram...iba,itu adalah perasaan pertama yang kurasakan saat kulihat 2 anak yang sedang menunggu ayahnya,memperbaiki motor yang sepertinya tiba tiba mogok...anak kecil yang jika kuperkirakan masih duduk di bangku SD...usia efektif untuk mengenyam pendidikan...dalam raut muka kedua anak yang telah berseragam pramuka lengkap itu,tercermin rasa takut jika terlambat,dan sekaligus kasihan karena ayahnya harus bersusah payah memperbaiki motor tersebut...kulihat pula,sang ayah telah berpeluh keringat,dan mukanya mencerminkan kekawatiran...
kulihat detik lampu merah kurang dari 30 hitungan. dan di saat itulah,seseorang,hmm,seorang lelaki yang mengendarai motor bergerak perlahan mendekati sang ayah...dia menawarkan untuk mengantarkan kedua anak tersebut...dan,dengan sedikit kecemasan serta kelegaan,sang ayah mengizinkan...
inilah makna hidup pertama...bukan tentang siapa mengantarkan siapa...namun tentang kepedulian...kepedulian terhadap sesama....
lampu telah berubah menjadi hijau,saatnya diriku kembali melanjutkan perjalanan menuju sekolah...
udara ini,udara yang tak sesegar waktu itu...racun racun telah tersebar dan membaur di setiap jengkal udara yang kita hirup...
dan...kembali ku tertegun akan suatu pemandangan yang aneh...saat diriku sedang berada di jalan kridosono...saat kulihat seorang anak remaja yang kuperkirakan duduk di bangku SMP sedang memboncengkan wanita yang jauh lebih tua,yang kurasa pantas menjadi ibunya...remaja ini memainkan motornya begitu cepat..melaju bagaikan pembalap di arena balap...
inilah arti kehidupan yang kedua....sekali lagi...bukan tentang siapa memboncengkan siapa...tetapi tentang kehidupan...
Tuhan hanya memberikan 1nyawa pada kita..jangan gegabah dalam menjalani hidup...
dan perjalanan panjangku terhenti sementara...saat bel pelajaran telah berdentang...dan diriku siap menerima materi...yang mungkin kan berguna di masa depan...bila memang pendidikan masih berguna untuk masa depan...
bel berbunyi kembali...tanda bagi kami bahwa itu saatnya beristirahat...ku renggangkan otot otot yang telah mengencang...dan kususuri lorong lorong sekolahku...
tampak jelas di mataku..telah ada kerenggangan antar kelas...yang tua memimpin,yang muda dipitindas...begitu semboyang di hampir seluruh sekolah...katanya,namanya senioritas...sang junior harus selalu memberi hormat pada senior..
inilah arti kehidupan yang ke tiga...bukan tentang siapa menghormati siapa...tapi tentang persaudaraan..kita semua adalah sama di mata Tuhan....
No comments:
Post a Comment